roro ningrum
kembang sepi pentas malam
lentik jari ujung selendang
gemulai gerak bidadari khayangan
merasuk getar gemulai sang penari
lena pesona mengagumi
pancar takjub pandang bertumpuh
riuh decak belalak lembut
sang gadis terus bermain gerak
lenggak lenggok berirama sepi
pentas malam
berterang obor sabut kelapa
jiwa-jiwa terbang melayang
di iring gending nada berlahan
ikuti alun hanyut memanggil
lewati waktu lupakan fajar
roro ningrum kembang malam
sang penariku
tatapmu setengah terpejam
lupa akan luka yang menoreh
tinggalkan persemayaman dinginnya duka
letih penat mengabur di sejenak
penari sepiku
senyum pias tampakkan tangismu
lara bersarang di hentak langkah gamangmu
luapkan senyap yang menggenang sepimu
nikmati damai saat di liuk mengalir
di tubuh gemulai pedar gelap sejuk menebar
gadis di remang-remang api
tari itu
dipentas sepi dadari malam
wajah hampa terbias tawa
tertutupi lenggok gerak liukmu
roro ningrum
pedihmu kurasakan
berkedok sempurna di balik riasmu
aku tau,,
aku rasakan kecewamu
kau ingin di hibur, bukan menghibur
irama di gerakmu tak tersuguh untuk siapapun
tapi suara itu yang mengajakmu
gending bertaut merasuk jiwamu
menyeret untuk taklukan malam
roro ningrum
sang penari
ratu panggung pentas malam
berduka sesaat nada terhenti
hampa kosong lagi
kecewa mengabari sepimu kembali
roro ningrum sang penari
kecewa sepi
hampa kosong lagi
izinkan aku untuk menghapus tangis sepi
elang jingga wandinata
untuk roro ningrum sang penari kembang malam lara sepi
Senin, 19 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar